secangkir airmata di pagi hari
Minggu, 12 Desember 2010
03.11
pagi ini aku bangun dengan malas-malasan . malas bgt malah . rasanya gak pengen pagi ini datang . aku masih terbayang-bayang kata-kata ibuk kemarin . bahkan sampai pagi ini , sampai kubuka mataku , hal itu masih terngiang di pikiranku. " dipanggil juga gakpapa . gak usah malu , lagian cuma dipanggil aja lho . kalo akhirnya gak bisa ikut tes juga gakpapa . mau gimana lagi coba ? ibuk juga udah gak punya uang . mau pinjem ke siapa lagi ? " mataku masih sembab gara-gara nangis semalaman . bagiku ini lebih menyakitkan daripada diputus pacar apa atau apalah terserah . ini lebih mirip kaya cerita² di sinetron . dan masalah yang kuhadapi sekarang adalah masalah yang sudah mendarah daging dari jaman sebelum indonesia merdeka . ya , ekonomi . dibelit masalah ekonomi memang paling susah . apalagi di daerahku yang mayoritas penduduknya menengah ke bawah . aku melangkahkan kakiku dengan gontai menuju dapur , menemui ibuk . " beneram buk cuma bayar segitu ? " tanyaku untuk ke sekian kalinya. " la mau gimana lagi ? bapakmu juga gak punya uang lagi " jawab ibuk sambil mengaduk secangkir kopi. lagi-lagi ada sesuatu yang meledak di dalam hatiku . sesuatu itu meledak setiap kudengar alasan ibuk yang itu- itu saja . aku lalu ke kamar mandi . kuraih handuk di jemuran depan kamar mandi . menangis lagi , kuguyurkan air ke seluruh badanku . air itu mengalir bersama tetes air mataku yang hampir kering ini . sebenarnya tak ingin aku menangis lagi , karena sakit rasanya , seakan mataku harus berkontraksi untuk mengeluarkan air mata itu ![]() jam sudah menunjukkan pukul 06.30 , tapi rasa malas ini masih bersarang di tubuhku . bukan malas , tepatnya takut . aku takut pergi ke sekolah . aku takut nanti aku dipanggil oleh bu guru . aku takut dijejal dengan pertanyaan bertubi-tubi kenapa aku belum melunasi uang SPP ku . aku takut teman-temanku menertawaiku . aku takut mereka tertawa terbahak-bahak dibelakangku . aku takut aku tak bisa mengikuti tes yang akan diadakan 2 hari lagi . aku takut , aku takut akan semua itu . tas sudah nagkring di bahuku , sepatu pun juga sudah melekat di kakiku . semua sudah siap . tinggal mental ku yang masih meringkuk . ingin rasanya ku ulur waktu agar tak segera berjalan . tapi gak mungkin juga laaaahh . ibuk lalu menyuruhku untuk segera sarapan , tanpa berkata apa² lagi aku langsung mengambil jatah sarapanku pagi ini . saat bapak keluar dari kamar , aku tak berani mengatakan apa yang sedang berkecamuk di pikiranku . sampai bapak keluar rumah untuk emngantar adikku ke sekolah pun aku tak berani mengatakannnya . sejatinya aku hanya ingin mengatakan.... " bapak , uangnya kurang 750 ribu..... " tapi setelah ku pikir² lagi , 750rb itu tidak sedikit . tak mungkin setelah aku mengatakannya kepada bapak , aku akan langsung diberi uang sebesar itu . ya , banyak memang , tak usah heran , uang sekolahku sudah menunggak 6 bulan . lama memang , karena selama itu juga bapak tidak mendapatkan uang untuk melunasinya . ironis memang , karena sebenarnya kami dikelilingi oleh saudara² yang bisa dibilang mampu . tapi cukup sudah kami menggantungkan hidup kami kepada mereka , tak mungkin kali ini kami meminjam uang sebanyak itu . aku masih menunggu bapak pulang dari mengantar adikku . terasa lama . bapak hanya mengayuh sepeda kumbang bututnya untuk mengantar adikku ke sekolah . maka dari itu , butuh waktu yang lama untuk sampai ke sekolah dan untuk kembali lagi ke rumah . jam sudah menunjukkan pukul 06.45 . 15 menit lagi menjelang bel di sekolahku berbunyi . jantungku berdetak semakin kencang . kini aku dihadapkan pada dua pilihan , berangkat ke sekolah sekarang ataukah menunggu bapak . tapi tunggu sebentar , apakah yang aku tunggu dari bapak ? percuma aku mengatakan isi hatiku kalau bapak saja tak punya uang sepeserpun . masalah ini tak akan menemui titik temu . saat aku memutuskan untuk berangkat , bapak pulang . aku memandangnya nanar . " ada apa ? kok belum berangkat ? " ia bertanya kepadaku seakan tak ada apa-apa. aku menggeleng sembari menahan tangis . aku lalu berlari menjauh dari rumah . kutahan tangis ini , harus kutahan . tak beberapa lama kemudian terdengar suara ibuk yang sedang memarahi bapak dari dalam rumah . baguslah aku sudah pergi , karena aku tak mau lagi mendengar teriakan² pilu itu lagi . ![]() ![]() tapi , bagamaina nasibku di sekolah nanti ? aku hanya bermodal nyaliku yang tinggal secuil biji jagung tanpa membawa uang sepeserpun . padahal baru saja kemarin pak guru mengatakan " pembayaran SPP paling lambat besok " dan besok yang dimaksud adalah hari ini...... Label: cerpen |
halo ! nama saya Desy Prasiwi. hanya terdiri dari 5 suku kata, yah tergolong pendek. sempet aku malu, karna nama ini bikin malu. tapi apa daya *ceilah* syukuri lah apa yang udah diberikan.
aku lahir di penghujung tahun baru, 31 Desember 1994, tepatnya pukul 08.15, 3 jam lebih 45 menit menjelang tahun baru. hehehe.
sekarang aku bersekolah di SMA Negeri 1 wonogiri dan bertempat tinggal di wonogiri jugaaa :)
Siwi Sastro
Create Your Badge
This skin is tested in Mozilla Firefox and Google Chrome.
Layout + background: SherRhie.
Icon: Moonless-Night.
Textures + brushes + image: xxxx
Inspirations: Dawnoflights